Wolverhampton Wanderers di ambang sejarah kelam dengan 9 kekalahan beruntun. Namun, rekor terburuk masih milik Sunderland dengan 20 laga tanpa poin. Simak daftar tim dengan catatan kekalahan terpanjang di Liga Primer dan perbandingannya dengan liga top Eropa yang tak kalah tragisnya.
UNYIL4D – Liga Primer Inggris dikenal sebagai salah satu kompetisi paling kompetitif di dunia, di mana setiap tim memiliki potensi untuk saling mengalahkan. Namun, sejarah kompetisi ini juga mencatat sisi gelap yang tak terlupakan: tim-tim yang terjebak dalam pusaran kekalahan tanpa henti. Rangkaian hasil buruk ini tidak hanya menghancurkan mentalitas pemain dan kepercayaan diri suporter, tetapi seringkali berujung pada degradasi yang menyakitkan dan rekor memalukan yang abadi.
Baru-baru ini, Wolverhampton Wanderers menjadi sorotan utama karena rentetan kekalahan mereka yang mengkhawatirkan di musim 2025/26. Kekalahan dramatis dari Arsenal akibat dua gol bunuh diri di masa injury time memperpanjang penderitaan mereka menjadi sembilan laga tanpa poin. Situasi genting ini mengingatkan kita pada sejarah kelam beberapa klub besar yang pernah mengalami nasib serupa, bahkan jauh lebih buruk di masa lalu.
Rekor terburuk hingga saat ini masih dipegang teguh oleh Sunderland, yang menciptakan standar ketidakberdayaan dengan 20 kekalahan beruntun yang terbentang dalam dua musim berbeda. Angka ini menjadi momok menakutkan bagi setiap tim yang mulai merasakan tren negatif di liga. Wolves kini berada di jalur yang berbahaya untuk mendekati daftar elite yang tidak diinginkan tersebut jika tidak segera membalikkan keadaan.
UNYIL4D , memanfaatkan data dari Opta, coba mengupas sejarah tim-tim dengan rekor kekalahan beruntun terpanjang di era Liga Primer. Kita akan melihat bagaimana Sunderland, Norwich City, dan Aston Villa hancur lebur, serta membandingkannya dengan rekor serupa di liga-liga top Eropa lainnya. Apakah Wolves akan menjadi anggota terbaru klub eksklusif yang menyedihkan ini?
Rekor Memalukan Liga Primer: Daftar Tim Dengan Rangkaian Kekalahan Terpanjang Dalam Sejarah

Sunderland: Sang Raja Kekalahan (20 Laga)
Sunderland memegang rekor yang mungkin tak akan pernah terpecahkan dalam waktu dekat: 20 kekalahan beruntun di Liga Primer. Mimpi buruk ini bermula pada Januari 2003, ketika mereka membuang keunggulan 1-0 atas Everton dan akhirnya kalah 2-1. Sejak momen itu, The Black Cats seolah lupa caranya menang hingga akhir musim, menelan 15 kekalahan beruntun yang memastikan mereka terdegradasi sebagai juru kunci dengan poin terendah yang memalukan.
Penderitaan ternyata tidak berhenti di musim tersebut. Saat mereka kembali promosi ke kasta tertinggi pada musim 2005/06, harapan untuk bangkit langsung musnah. Mereka disambut dengan lima kekalahan lagi di awal musim, menggenapkan rekor kekalahan beruntun menjadi 20 laga. Angka “20” menjadi simbol ketidakberdayaan Sunderland di era tersebut yang sulit dihapus dari ingatan para pendukungnya.
Musim 2005/06 itu sendiri berakhir dengan sangat tragis bagi klub. Mereka hanya mampu mengumpulkan total 15 poin sepanjang musim, yang kini tercatat sebagai total poin terendah ketiga dalam sejarah kompetisi sejak 1992. Selain rekor kekalahan beruntun, mereka juga mencatatkan rekor kekalahan terbanyak dalam satu musim (29 kali) sebelum dipecahkan Southampton baru-baru ini.
Statistik kandang mereka pun tak kalah mengerikan dan menjadi cerminan betapa buruknya periode tersebut. Tidak ada tim Liga Primer yang kalah dalam pertandingan kandang lebih banyak antara 2002/03 dan 2005/06 selain Sunderland (28 kekalahan). Stadium of Light berubah menjadi tempat yang sangat ramah bagi tim tamu, di mana poin penuh seolah menjadi hadiah gratis bagi lawan yang berkunjung.
Tabel Rekor Kekalahan Beruntun Terpanjang EPL
| Tim | Jumlah Kekalahan | Periode |
| Sunderland | 20 | Jan 2003 – Sep 2005 |
| Norwich City | 16 | Feb 2020 – Sep 2021 |
| Aston Villa | 11 | Feb 2016 – Apr 2016 |
| Fulham | 9 | Feb 2019 – Apr 2019 |
| Wolves | 9 | Okt 2025 – Sekarang |

Norwich City dan Kutukan 16 Laga
Norwich City menempati posisi kedua dalam daftar memalukan ini dengan 16 kekalahan beruntun yang terbentang di dua musim berbeda. Musim 2019/20 mereka berakhir dengan bencana, menelan 10 kekalahan berturut-turut di akhir kampanye. Situasi ini diperparah oleh pandemi COVID-19 yang membuat liga terhenti dan dilanjutkan tanpa penonton, di mana The Canaries gagal mencetak satu poin pun dan hanya mencetak satu gol pasca-restart.
Ketika kembali promosi ke Liga Primer pada musim 2021/22, mimpi buruk tersebut ternyata berlanjut di bawah asuhan Daniel Farke. Mereka kalah dalam enam laga pembuka musim, menjadikan Farke manajer pertama dalam sejarah yang menderita 15 kekalahan beruntun di kasta tertinggi. Meski dikenal sebagai raja promosi Championship, Farke gagal total dalam mempertahankan timnya di level elite.
Ironisnya, saat mereka akhirnya berhasil memutus rantai kekalahan tersebut dengan kemenangan tandang 3-1 atas Brentford pada November 2021, manajemen tetap memecat Farke tak lama kemudian. Kemenangan itu seolah terlambat untuk menyelamatkan pekerjaannya. Norwich pada akhirnya kembali terdegradasi di akhir musim, mencatatkan degradasi keenam mereka dari Liga Primer, sebuah rekor terbanyak dibanding tim lain.
Periode ini juga menjadi catatan statistik kelam bagi penjaga gawang mereka, Tim Krul. Dalam kekalahan melawan Everton pada September 2021, Krul menelan kekalahan ke-100-nya di Liga Primer hanya dalam penampilan ke-199. Ia masuk dalam daftar eksklusif pemain yang menderita 100 kekalahan dalam kurang dari 200 laga, bersama nama-nama seperti Steven Fletcher dan Paul Robinson.

Aston Villa dan Kehancuran 2016
Musim 2015/16 adalah periode tergelap dalam sejarah modern Aston Villa, sebuah klub dengan tradisi besar yang pernah menjuarai Piala Eropa. Meski sempat memecat Tim Sherwood dan menunjukkan sedikit tanda-tanda kehidupan di bawah manajer baru Remi Garde, Villa kemudian runtuh total. Harapan untuk bertahan hidup musnah ketika mereka memulai rangkaian 11 kekalahan beruntun yang memalukan.
Rangkaian buruk ini dimulai dengan pembantaian 6-0 di kandang sendiri oleh Liverpool, sebuah hasil yang menghancurkan sisa-sisa kepercayaan diri para pemain. Enam pertandingan dalam periode kekalahan ini, manajemen akhirnya memecat Remi Garde. Namun, pengganti sementaranya, Eric Black, juga tidak mampu membendung arus negatif yang sudah terlalu deras.
Villa memang berhasil mengakhiri rekor kekalahan tersebut dengan hasil imbang tanpa gol di laga kedua terakhir musim itu. Namun, poin tersebut sudah tidak berarti apa-apa karena mereka telah dipastikan terdegradasi jauh sebelum musim berakhir. Kehancuran mental dan teknis terlihat jelas di setiap lini permainan mereka sepanjang periode tersebut.
Mereka menutup musim dengan hanya mengumpulkan 16 poin, sebuah catatan yang sangat menyedihkan. Periode 11 kekalahan beruntun ini menjadi simbol dari salah urus manajemen dan performa pemain yang di bawah standar, yang akhirnya menyeret salah satu klub pendiri Liga Inggris ini turun ke kasta kedua dengan cara yang sangat tidak terhormat.

Wolves: Ancaman Baru di Daftar Hitam
Wolverhampton Wanderers kini menjadi sorotan utama karena tren negatif mereka yang sedang berlangsung di musim 2025/26. Sembilan kekalahan beruntun yang terjadi antara Oktober dan Desember menempatkan mereka dalam bahaya nyata untuk masuk lebih dalam ke buku rekor buruk ini. Jika tidak segera bangkit, mereka bisa menyamai atau bahkan melampaui rekor Aston Villa.
Yang membuat situasi Wolves semakin tragis adalah cara mereka menelan kekalahan-kekalahan tersebut. Melawan pemuncak klasemen Arsenal, mereka nyaris mengakhiri kutukan dengan mencetak gol penyeimbang di menit ke-90. Namun, keberuntungan seolah menjauh ketika mereka kebobolan gol kemenangan lawan di detik-detik terakhir pertandingan melalui gol bunuh diri.
Nasib buruk sepertinya sedang menaungi Wolves, di mana usaha keras mereka seringkali dipatahkan oleh kesalahan individu atau momen sial di akhir laga. Dua gol bunuh diri dalam satu pertandingan melawan Arsenal adalah bukti betapa rapuhnya mentalitas tim saat ini. Ketika hujan turun, badai pun datang menghantam mereka tanpa ampun.
Kini, Wolves berada di persimpangan jalan yang krusial. Mereka harus segera menemukan cara untuk meraih poin, bagaimanapun caranya, untuk menghentikan pendarahan ini. Jika tren kekalahan ini berlanjut satu atau dua laga lagi, nama Wolves akan terukir sejajar dengan tim-tim terburuk dalam sejarah Liga Primer seperti Sunderland dan Derby County.
Perbandingan dengan Liga Top Eropa Lainnya
rekor kekalahan memalukan; liga top Eropa lainnya juga punya ceritanya sendiri. Di Spanyol, Las Palmas memegang rekor kekalahan beruntun selama 55 tahun sebelum dipecahkan oleh Real Valladolid. Valladolid menutup musim 2024/25 dengan 12 kekalahan beruntun, sebuah kolaps monumental setelah sempat berada di posisi aman di paruh musim.
Di Serie A Italia, Brescia mencatatkan sejarah kelam dengan 16 kekalahan beruntun antara 1995 dan 1997. Rangkaian ini dimulai dan diakhiri oleh kekalahan dari Inter Milan. Salah satu momen paling menyakitkan adalah ketika mereka unggul 1-0 hingga menit ke-80, sebelum legenda Inter Alvaro Recoba masuk dan mencetak dua gol jarak jauh yang ajaib untuk membalikkan keadaan.
Bundesliga Jerman juga memiliki rekornya sendiri yang dipegang oleh SpVgg Greuther Furth pada musim 2021/22. Mereka menelan 12 kekalahan berturut-turut, kebobolan 40 gol dalam prosesnya, termasuk kekalahan telak 7-1 dari Bayer Leverkusen. Rekor ini mematahkan catatan sebelumnya yang dipegang oleh FC Nurnberg, menunjukkan betapa sulitnya bersaing di level tertinggi Jerman bagi tim promosi.
Sementara itu di Prancis, Angers mencatatkan rekor baru Ligue 1 dengan 13 kekalahan beruntun pada musim 2022/23. Padahal, mereka sempat memulai musim dengan cukup baik sebelum hancur lebur mulai September hingga Februari. Data perbandingan ini menunjukkan bahwa krisis mentalitas dan performa bisa menimpa tim mana pun di liga top Eropa, mengubah musim yang biasa saja menjadi bencana sejarah.
Tabel Rekor Kekalahan Beruntun di 5 Liga Top Eropa
| Liga | Tim | Jumlah Kekalahan Beruntun |
| Liga Primer | Sunderland | 20 |
| Serie A | Brescia | 16 |
| Ligue 1 | Angers | 13 |
| LaLiga | Real Valladolid | 12 |
| Bundesliga | Greuther Furth | 12 |
SPESIAL PROMO UNYIL4D :
▶️ Bonus Deposit 10% up to 300.000 ini hanya berlaku untuk setiap member baru
▶️ Bonus Deposit Harian (Dapat Diklaim Setiap Hari)
▶️ Bonus Rollingan Slotgame 0.5%
▶️ Bonus Cashback 15% Tembak Ikan & Live Game (Bonus Diberikan Dengan Nominal Kekalahan Sebesar Rp 250.000)
▶️ Bonus Cashback Sportbook 5%
▶️ Bonus Referral Togel 1%
▶️ Bonus Referral Slot & Casino 0.1%
